AKU MELANGKAHKAN KAKI, BERJALAN, MELIHAT, MENTAFSIR, JATUH TERSUNGKUR LALU BANGKIT SEMULA KEMUDIAN BERJALAN KEMBALI KE DESTINASI….

Give me a SHOUT!

Sunday, August 7, 2011

once upon a time


Pantai itu masih mendengungkan getar ombaknya, pepasir yang dulu pernah kita pijak jua tetap bercahaya. Hanya jejak yang hilang, hanya cerita yang terbuang. Engkau hanyutkan seribu kisah dalam birunya samudra, sejauh mata membatasi langit takkan temukan keindahan yang lalu. Disaat kau hapus debu di kedua sudut bola matamu, saat itulah camar-camar mengepakkan senja dan pulang. Petang tiba tanpa terasa, saatnya malam menggantikan embunnya.

Tiada yang bisa terjalin dalam air mata, meski kau tuangkan kerinduan yang membara. Hati dan jiwa yang rapuh, usai luruh pilu menggema. Dalam jemarimu bukanlah sabda, melainkan resah yang selalu mendebarkan asa. Getaran jiwa kian nyata memaksaku untuk mengingat tanpa harus diingat, Memaksa layarku untuk tetap berkembang meski lautan mengingkar. Suatu saat mungkin kita akan bertemu lagi, namun tidaklah dalam harapan yang satu.

Tiada yang ingin terbutakan kabut, kecuali kelak kita bermimpi lagi. Namun aku sangsi, apakah sanggup hati yang tinggal setengah ini rampung menyulam lembut namamu? Diantara peraduan tempat kabur mataku kau usap, jengah menderas bahkan hujan tak menggerimis. Tiada menumbuhkan pucuk-pucuk bamboo yang mongering, di tepi jalan ketika kita masih setia berbaring. Dalam bilik ketakutanku memudar jadi abu, lalu kutiupkan nafas terakhirku.

Dapatkah kau rasa wahai rupawan? Inilah kejujuran palsu. Jangan kau Tanya lagi mengapa langkah tak bisa seirama dan senja tak lagi bercengkerama. Sebab kita berbeda, sebab kita tak sama. Hati yang perih saat mencinta, jiwa yang tabah saat cerca mendera, berartikah untuk kehidupan yang kini tak menemukan jalannya? Aku terseat dalam rimba kehidupanmu, namun kebahagiaanlah dedaunan yang kelak kan mengubur jasadku.


*****Setelah ini bahkan aku tak pernah memiliki harap. Cukup sudah denganMu, cukup sudah denganku. Dan diantara kita, hanya ada derai tanpa kehidupan.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...